Langit siang ini tampak mendung, semendung perasaan Giska. Kejadian tempo lalu masih membekas dalam pikirannya. Giska sebenarnya tak ingin berlarut-larut dalam rasa kecewa seperti saat ini, tapi faktanya, sakit hati itu bukan hal yang mudah untuk dilupakan. Bagaimana dirinya tidak sakit hati jika ia mendengar secara langsung tentang pernyataan Sandy pada Kiki. Ia juga tidak bisa berpura-pura melupakan semua itu. Terlebih saat ia bertemu dengan Kiki dan melihat senyum culas sahabatnya—atau mungkin mantan sahabatnya—itu terhadapnya membuat hatinya tercubit dan pikirannya buyar sampai-sampai ia bingung harus melakukan apa dan bahkan tidak bisa fokus pada materi yang diberikan dosen. Jelas tidak seperti Giska yang biasanya. Giska sebenarnya bukan orang yang suka disibukkan dengan kegiata
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari