Setelah semalaman Nayara berkutat dengan pikirannya sendiri. Berperang dengan perasaannya. Melawan arus dan menantang ombak. Akhirnya kini Nayara bisa berpikir jernih. Ia bisa memilah kanan yang baik dan buruk. Mana yang benar dan salah. Karena keputusan itulah sekarang Nayara bisa berdiri di depan rumah mewah yang pernah ia datangi. Nayara kembali menarik nafas dalam-dalam saat keraguan mulai muncul ke permukaan. Ia tidak boleh goyah. Ia tidak boleh ragu dan ia harus yakin kali ini. Tidak ada pendapat dan toleransi lagi. Nayara lelah. Rumah mewah di depannya ini pernah Nayara masuki. Saat itu ia masih ragu sehingga ia kembali pulang dan memutuskan untuk berpikir ulang tentang perceraian itu. Namun, setelah ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Nayara pastikan ia akan pulang dengan b
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari