"Kau boleh langsung menceraikanku, jika aku melanggar janji." Nayara memalingkan wajah. Bisa saja Devon pikir hanya itu yang diinginkan Nayara, padahal ia punya rencana lebih. Andai kelak bercerai, ia tidak boleh rugi bukan? 'kau nikmati permainanmu Mas, aku pun akan melakukan hal yang sama,' batin Nayara. "Terserah aku capek, mau pulang." Nayara bergegas melangkah namun Devon menghadangnya. "Jangan pergi sendirian, biar aku antar pulang ya Sayang. Ayo naik ke mobilku." Nayara menarik napas kasar, ia benar-benar sangat jengah hingga tak mampu berkata-kata. Namun terpaksa menerima tawaran Devon. Sepanjang jalan di dalam mobil, Nayara membisu, Devon lah yang banyak bicara namun sedikitpun tidak ada tanggapan. Tetapi bagi lelaki itu tidak masalah, karena perasaan istrinya sedang tidak b