Bab 55. Patah

2314 Kata

Segala persiapan sudah dilakukan. Morgan juga sudah bersedia untuk memulai operasi. Di sisinya, Intan hadir setelah bertarung dengan amarah dan sakitnya. Dia harus ikhlas menerima keputusan sang kekasih. “Jangan nangis! Doain aku tetap sehat, ya!” kata Morgan seraya menghapus air mata Intan. “Iya. Cepat sembuh. Kita mau nikah, kan?” Morgan tersenyum, lalu memejamkan mata saat Intan mendekatinya untuk memberi kecupan. Mungkin mereka belum cukup dewasa untuk menikah. Akan tetapi, semua bisa dijalani bermodalkan saling percaya dan cinta. Tak lama, petugas medis masuk untuk mendorong brankar Morgan menuju ruang operasi. Papa Alexander dan Mama Rose menyambut dengan khawatir. Ya, tetap ada binar sedih di wajah pria itu meski rautnya selalu sinis. Morgan tetaplah putra yang dia besarkan dar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN