Detik-detik operasi akan dilaksanakan. Morgan memandang langi-langit ruang operasi, menikmati pelan-pelan bius itu menghilangkan kesadarannya. Dirinya sudah merelakan setengah hidupnya pada Ruby untuk menukarkan masa lalu sang ayah yang ingin dia ketahui. Operasi pun dimulai. Di luar ruangan, Keluarga Alexander menunggu tiap detiknya dengan rasa khawatir. Intan terus berdoa, merapalkan nama sang kekasih agar tetap sehat dan baik-baik saja meski satu ginjalnya diberikan pada Ruby. ‘Selamatkan mereka, Tuhan. Aku janji nggak akan bandel lagi, juga nurut sama dia kalau dia sehat-sehat aja,’ batin Intan. Papa Alexander tak hentinya khawatir. Sedikit kesal karena sejak tadi, ponsel-nya berdering karena ada panggilan bisnis. Tentu dia lebih mengutamakan putranya. Tak lama, sekretaris perusahaa