“Sayang, mau makan sekarang?”
Crystal membuka mata, mendapati sang ibu duduk di tepi kasur sambil membelai lembut kepalanya. Tak tertidur, dia hanya malas membuka mata karena masih lemah setelah hari mengerikan itu. Dua hari telah berlalu sejak pencu'likan itu. Wanita itu hanya menyimpan luka di balik senyumnya.
“Mama udah dengar kabar tentang Ruby?”
Crystal duduk bersandar dengan kaki selonjor. Mama Dita berusaha tersenyum meski lirih. Putrinya ini terlihat berusaha tegar untuk menghalau semua ingatan mengerikan itu.
“Ruby masih di rumah sakit, Crys, masih dalam tahap pemulihan. Walau udah dapat transplantasi, tetap aja masih harus dikontrol. Harus selalu di-cek berkala untuk ngeliat ada masalah pasca operasi atau nggak.”
Crystal mengangguk, mulai membuka mulut saat sang mama menyuap
