Pengantin Baru

2106 Kata

Morgan mendelik, mengusap-usapnya karena terasa perih. Begitu usil sang istri pagi-pagi begini. "Apaan, sih, Beb, main pukul aja? Ntar pantatku tepos kek papan setrikaan, mau? Nggak mantep lagi nanti gerakannya," oceh Morgan, sekenanya. Gemas, Intan pun mendekati Morgan, menjepit bahunya dengan lengannya yang kecil, tapi cukup kuat untuk membuat Morgan cengar-cengir. "Apaan, sih, Beb?" keluh Morgan. "Ya kamu apaan, sih? Dari tadi sibuk sendiri. Pake kolor doang. Aku, kan, malu." Saat Intan melepas jepitannya, dia setengah menunduk dengan wajah merah. Ah, tiba-tiba dia merasa sangat feminine hanya karena merona sebab Morgan membuatnya sangat kasmaran. Morgan berbalik, menatap sang istri yang berada di dekatnya. Lengannya melingkari punggung Intan, lalu menarik wanita itu hingga dada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN