“Mbak, aku pergi ke kampus dulu,” pamitku pada Mbak Lena. “Iya. Hati-hati di jalan. Kamu, sih, nolak diantar sopir, Mbak ‘kan nggak bisa maksa juga.” Bibir Mbak Lena mengerucut. “Pulang kuliah jangan main, Mbak nggak ada temennya di sini. Pembantu nggak seasik kamu diajak ngobrol.” “Okay!” Aku mengacungkan jempol. Notif ponselku berbunyi, menandakan kalau ojek online pesananku sudah sampai, aku segera melambai pada Mbak Lena dan pergi. Tepat saat membuka pagar, aku dan bapak driver saling berpandangan. Senyum bapak driver langsung merekah dan bapak driver langsung bertanya, “Neng Kimi, kan?” “Iya.” Aku mengangguk seraya mendekat. Bapak driver langsung menyerahkan helm padaku. “Terima kasih, Pak.” “Sama-sama, Neng.” Begitu aku memperoleh posisi nyaman di belakang, bapak driver langsun