Aku nggak aneh, ‘kan, Bi?” “Nggak, Non,” jawab Bi Neni. Ini pertanyaan ketiga yang dilayangkan Eleena, setiap mereka menuruni satu anak tangga. Maklum saja karena tidak terbiasa, makanya memilih memastikan berkali-kali sebelum mantap mempercayai. Begitu sampai di lantai satu, Eleena kembali menoleh ke arah Bi Neni. Dia menangkup sebelah pipi, dengan kening mengernyit dalam. “Apa aku berlebihan, ya? Cuma kondangan, sih, harusnya berpenampilan kayak biasa.” “Menurut Bibi sudah sesuai konsep. Mas Zaky pasti kaget, sama seperti reaksi Bibi di awal tadi.” Eleena tidak mau kelewat percaya diri. Zaky orang yang tidak bisa ditebak, kesimpulan Bi Neni belum tentu benar adanya. “Aku nggak akan berekspektasi tinggi. Sebenarnya ini iseng, kok. Mau tau aja gimana penampilanku setelah pakai gamis da