Aroma bunga menyerbak di dalam kamar pengantin mereka. Sebagaimana kamar pengantin pada umumnya, ranjang Agnia dan Azhar dihias sedemikian rupa. Ada taburan kelopak bunga mawar, handuk yang berbentuk angsa, lilin-lilin aromaterapi yang ditaruh di meja rias dan lantai, serta foto-foto pre-wedding mereka yang digantung menjuntai di dinding berhiaskan dedaunan. Jantung Agnia berdebar saat Azhar menuntunnya masuk. Apalagi ketika tangan mereka saling bertaut. Meski ini bukan sentuhan pertama—karena yang pertama adalah setelah akad dan resepsi tadi siang—tetap saja dia belum terbiasa. Rasa canggung sepenuhnya melingkupi, malu apalagi. Namun, alih-alih menarik atau melepaskan genggaman, Agnia memilih untuk membiarkan. Mereka sudah halal, tidak ada alasan bagi Agnia untuk menolak. Terlebih Azhar
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari