Lima menit setelah perkuliahan berakhir, Agnia masih tinggal di kelas karena sengaja meminta mahasiswanya keluar duluan. Ada beberapa barang yang harus Agnia rapikan dan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Jadi, daripada menyita jam istirahat mereka, lebih baik Agnia yang menetap sejenak. Di tengah konsentrasinya mencabut kabel HDMI penghubung LCD proyektor ke laptop, tiba-tiba ada tangan asing yang berinisiatif mengambil alih. “Biar saya bantu.” Agnia refleks menarik kedua tangannya lalu mendongak, ternyata yang menawarkan bantuan adalah Arkana. Tanpa mengucap permisi Arkana langsung bertindak. Bukankah hal tersebut terkesan tidak sopan? Agnia memang belum pernah memberi penegasan, hanya saja dia harap Arkana bisa membedakan antara dirinya dan teman-teman Arkana yang lain, serta