“Apa kau marah padaku?” gumam Marvin pada Biandra, harusnya dia tidak usah bertanya karena sudah jelas perempuan ini marah padanya karena dia tidak melibatkannya pada keputusannya. Padahal Biandra tentu tidak akan menghalangi jalannya jika itu yang terbaik untuk semuanya.
“Apa kau masih butuh pendapatku?” tukas Biandra dengan sarkastik. Marvin selalu memutuskan semuanya sendiri. Terkadang Biandra mengerti karena Marvin tidak ingin melibatkan keluarganya dalam bahaya, tapi bukankah seharusnya dia bisa berunding dengannya terlebih dahulu.
“Kau pasti suka karena perempuan itu datang ke sini sekarang? Iya kan?” Biandra tanpa sadar menunjukkan kecemburuannya pada Marvin. Perempuan mana yang tidak cemburu jika perempuan yang pernah menyukai suaminya datang ke sini dan suaminya memberikan perla
