Drean sudah hampir putus asa dan ingin melangkahkan kaki kembali ke rumahnya namun sesuatu membuatnya tercengang. Dia mengerjapkan matanya berkali-kali. Dia takut ini hanya sekadar halusinasi. Sunguh sulit dipercaya, bagaimana dia bisa merapalkan dengan benar mantra yang dia lupakan. Sungguh sebuah keajaiban. Kini di hadapannya tercipta sebuah hutan dengan pemandangan yang sangat berbeda dengan hutan di belakangnya. Drean merasa usahanya tak sia-sia. Dia sangat terharu sekarang hingga tak tahu apa yang harus dia lakukan. “Aku benar-benar tidak paecaya,” Drean berbicara sendiri. Jika hutan di belakang Drean memiliki banyak pohon pinus dengan tinggi menjulang dan warna hijau segar serta sangat rindang. Maka hutan di hadapannya ditumbuhi dengan jajaran pohon maple yang menguning dengan war