Jovanka sudah gugup dan benar-benar takut kalau dia akan ketahuan, saat itu Hezelfin menggandeng tangannya dan tersenyum “ Ini temanku namanya Aliana, aku boleh kan mengajaknya main ke sini sebentar, aku akan mengantarnya pulang sebelum Rose Blood datang.” Gumam Hezelfin mendahului Jovanka. Biandra tampak mengangguk-angguk kecil, sedangkan Marvin meskipun dia diam tapi tatapannya sungguh mengintimidasi. “Apa kau dari Argenta juga, Aliana?” Tanya Marvin dengan ragu. Sikapnya memang sedikit kaku jika dia bertemu dengan orang baru. Jovanka rasa ini saatnya bagi dirinya untuk menjawab jadi dia menarik napas seberntar. “Iya, aku berasal dari Argenta, Tuan dan aku baru beberapa hari berteman dengan Hezelfin, aku tak tahu jika di Argenta ada gadis semenyenangkan dia,” puji Jovanka. Hezelfin ing