Begitu sampai rumah Jovanka langsung menuju kamarnya. Seluruh badannya pegal karena dia harus naik taksi selama lebih dari lima jam, beruntung Vile yang membayar tagihan taksinya. Dia jadi penasaran seberapa kaya keluarga Jevan, Vile seperti tak keberatan mengeluarkan uang banyak untuk ongkos taksi. Diego masuk ke kamar Jovanka dengan secangkir cokelat hangat buatannya. Kebetulan pintu kamar Jovanka terbuka.Meski sudah mengetahui fakta bahwa gadis idi hadapannya ini bukan Jovanka tapi Diego masih memperlakukan Jovanka seperti adiknya. Dia tidak bisa menyangkal fakta bahwa tubuh yang Jovanka miliki adalah tubuh Abriela. “Apa kau baik-baik saja? Kau terlihat lelah,” sapa Deigo sambil berjalan kea rah Jovanka. Gadis yang sedang menyandarkan bahunya di sandaran ranjang itu pun sedikit kaget