Dewi Kematian

2092 Kata

Duakhhh! Bugh!   Pukulan itu bukannya berhenti malah semakin menjadi-jadi. Jika seperti  ini terus maka wanita itu bisa mati.  Hezel mengencangkan sarung tangannya.  Dia tidak bisa menunggu  lagi.    "Maafkan aku. Tolong  lepaskan aku." Perempat itu merintih meminta pengampunan namun bukannya belas kasihan atau mereka menghentikan pukulannya.  Justru mereka membabi buta.   "Hah!  Dasar jalang  murahan! Kau memang pantas untuk  mati." Keempat orang laki-laki  tersebut  bergantian untuk   memukul perempuan itu.  Hezelfin  sudah membulatkan tekadnya.   "Sekarang sudah saatnya kami mengirimmu ke neraka!" Sebuah pedang panjang yang terlihat  mengkilat keluar dari sarungnya.  Hanya satu kali tebasan Hezelfin  yakin bahwa perempuan tersebut bisa langsung  tewas. Mereka tersenyum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN