“Kalian sedang apa? Kenapa kalian menangis.” Biandra dan Marvin yang tengah berpelukan saling menatap horor mendengar suara itu. Keduanya tegang. Suara yang sangat familiar. Itu adalah suara Vile. Tapi rasanya mustahil jika Vile sedang berbicara sekarang. Lelaki itu sudah tidak bernapas, apakah ini sebuah halusinasi karena mereka masih sulit menerima Vile sudah tiada? Biandra dan Marvn menoleh. Mareka berdua kompak mengucek matanya dan menatap kea rah vile dengan tatapan tak percaya. “Vile, apa kau baik-baik saja?” Biandra tak bisa mempercayai matanya sendiri. Dia yakin tadi Vile tidak bernapas, bahkan lelaki itu kehilangan Nodicnya, lalu bagaimana Vile bisa membuka mata dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Biandra melepaskan pelukan Marvin dan berjalan menghampiri Vile. Lela