“Hezelfin tolong lepaskan. Uhuk! Uhuk!” Jovanka kesulitan bernapas. Hezelfin mencekiknya begitu keras. Sementara itu Biandra masih sibuk memanaskan makan malam di dapur yang terletak di lantai dua. Jevan dan Jovanka baru saja pulang dari Norwen, begitu dia sampai ke rumah ini Jovanka memutuskan untuk melihat keadaan Vile. Sementara Jevan, lelaki itu bilang mau menghirup udara di luar sebentar. Jevan belum berani melihat keadaan Vile, karena setiap kali melihatnya dia pasti akan menyalahkan dirinya. Jovanka paham perasaan Jevan, lelaki itu masih butuh waktu untuk bertemu langsung dengan sang kakak. Padahal dia tidak melakukan ini dengan sengaja dan Jovanka paham posisi Jevan. Jevan seharusnya tidak menyalahkan dirinya karena dia juga korban di sini. Jovanka baru saja melangkahkan kakinya