Sudah dua hari Jovanka bolak-balik ke kafe milik Diego. Selain karena tempat ini nyaman tapi juga tempat ini benar-benar tempat yang tenang untuk membaca buku. Jovanka jadi sering ke sini sekalian meminta makanan gratis dari sang kakak. Diego tak keberatan jika Jovanka datang setiap hari ke kafenya, memberikannya kopi dan pasta setiap hari bukan masalah. Penghasilan kafe Diego juga tak akan menurun hanya karena itu. Gadis itu sibuk membolak-balik halaman buku di hadapannya sesekali dia mencatat sesuatu dalam buku catatan kecilnta. Diego memperhatikan Jovanka dari balik meja bar sambil melayani pelanggan. “Kau akan bangkrut jika seperti ini terus, Bos,” gumam Brian sambil tertawa. “Lihat saja betapa lahapnya dia makan, apa kau yakin dia ke sini hanya untuk membaca buku?” tanya Brian denga