Hujan salju pertama turun di Norwen. Saat itu Abriela dan Diego tengah mengobrol santai di kamar Abriela sambil membahas tenttang rancangan draft novel gadis itu. Sesekali mereka bersendau gurau sambil menceritakan hari mereka masing—masing. “Wah indah sekali, Kak,” tukas Abriele dengan wajah takjub. Ini pertama kalinya gadis itu melihat hujan salju. Musim dingin yang terjadi di Norwen selalu tak bisa dinikmati oleh Abriela. Pasalnya gadis ittu akan mengalami tidur panjang di musim ini. Hari itu Diego merasa bersyukur bahwa perttama kalinya Abriela bisa melihat hujan salju. “Apa kau menyukainya?” Tanya Diego. Abriela mengangguk dengan antusias. “Mana ada manusia di dunia ini yang tak menyukai salju, tentu saja aku menyukainyya,” Abriela menyunggingkan senyumnya. Abriela tidak tahu bahw