Jevan mendengarnya. Lelaki itu sebenarnya tidak sedang tidur. Dia hanya merebahkan dirinya sebentar dan memejamkan mata. Jevan ingin tidur tapi matanya tidak bisa terpejam. Hari ini adalah Rose Blood, hari yang paling dibenci oleh Jevan. Hari di mana dia akan menerima tatapan penuh penghakiman dari orang-orang karena apa yang telah dia lakukan. Itu menyakitkan. Selama ini tak ada satupun yang bertanya padanya apakah selama ini dia baik-baik saja, padahal dia jelas tidak baik_baik saja. Pikirannya berlarian entah kemana. Dia seperti sedang merenungi hidupnya. Di saat Jevan hampir bisa terpejam, dia mendengar bunyi sebuah pintu terbuka, lelaki itu ingin membuka matanya tapi dia sedikit terkejut ketika yang masuk ke kamarnya ternyata seorang perempuan. Pikirannya menebak-nebak siapakah yang