Suasana di parkiran yang awalnya ramai tiba-tiba terasa sunyi, seperti hanya menyisakan Nawa dan Alisha. Tatapan Nawa dingin, namun matanya mengungkapkan lebih dari sekadar kemarahan—ada rindu yang begitu mendalam, yang membuat Alisha tersentak. Meski tubuhnya terkunci oleh cengkeraman Nawa, hatinya masih berkecamuk dengan amarah dan kebingungan. "Karel! Kana!" teriak Alisha, matanya mengikuti mobil yang sudah menjauh. Napasnya mulai terengah-engah karena emosi yang meletup-letup, tapi Nawa tidak sedikit pun bergeming. Dia tetap memandang istrinya dengan tatapan penuh tekad, tidak memberinya ruang untuk melarikan diri atau menghindar. "Minggir, aku bilang!" Alisha berusaha mendorong tubuh Nawa dengan seluruh kekuatannya, tapi pria itu tidak memedulikannya. Ketika Alisha akan berteriak

