Dengan gerakan cepat, Nawa meraih pistol itu dari laci dan memeriksanya dengan teliti. Jari-jarinya yang terlatih terbiasa dengan dinginnya logam hitam senjata itu. Dia memastikan setiap peluru terpasang sempurna di dalam magazen. Tidak ada ruang untuk kesalahan, tidak ada tempat untuk keraguan. Di dunia yang penuh bahaya ini, setiap detik bisa berarti hidup atau mati. Pistol itu diselipkannya dengan sigap di pinggang, tersembunyi namun siap digunakan kapan saja. Nawa duduk di kursi besar di ruangannya, membuka peta dan dokumen yang tersebar di atas meja. Matanya tajam, menelusuri setiap detail rencana yang telah ia susun dengan teliti. "Ini semua tentang waktu dan pergerakan," gumamnya. Dia sudah mendengar kabar bahwa salah satu tawanan berhasil kabur, dan itu adalah ancaman yang tidak b

