Di sisi lain, Nawa menatap lurus ke depan, sesekali senyumnya muncul samar mengingat celotehan manja Alisha di telepon tadi. Dalam keheningan mobil yang melaju kencang, pikirannya terbagi dua—antara istrinya yang ia cintai dan masalah yang tak pernah memberi ruang untuk jeda. Anak buahnya yang duduk di kursi penumpang depan memecah keheningan. "Tuan, informasi terakhir menunjukkan salah satu dari mereka mungkin bersembunyi di lokasi ini. Tim kita sudah mengepung area untuk memastikan tidak ada jalan keluar." Nawa hanya mengangguk, tatapannya tetap tajam ke jalanan malam yang terbentang di hadapannya. "Bagus. Pastikan mereka tidak punya celah untuk melarikan diri lagi," ucapnya dengan nada dingin namun tegas. Dari kursi belakang, seorang anak buah lainnya menambahkan, "Tuan, ingat juga j

