Bab 64

1202 Kata

Pria itu melemparkan pukulan-pukulan liar, penuh emosi dan tanpa strategi yang jelas, seolah-olah hanya ingin melampiaskan kemarahan. Namun, Nawa lebih gesit. Dia menghindar dengan mudah, membaca setiap gerakan lawannya seakan-akan itu hanyalah permainan anak-anak. Dengan satu gerakan cepat, dia menangkap pergelangan tangan pria itu sebelum pukulannya mendarat, lalu memelintirnya ke belakang. Pria itu menggeram kesakitan, tapi bukannya menyerah, dia justru berontak dengan kekuatan penuh. Dengan sisa tenaga, dia berhasil melepaskan diri dan mendorong Nawa keras ke dinding. BRAK! Suara kayu yang pecah terdengar nyaring saat punggung Nawa menghantam rak tua di belakangnya. Debu beterbangan, papan-papan kayu jatuh berhamburan ke lantai. Namun, dia tidak tinggal diam. Dengan kelincahan yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN