Bab 65

1591 Kata

Di sebuah kamar hotel di Malang, Kana duduk bersila di atas kasur dengan laptop terbuka di depannya. Jarinya menari cepat di atas keyboard, mengetik dengan kecepatan yang sulit diikuti mata biasa. Raut wajahnya serius, tetapi ada senyum tipis yang tersungging di sudut bibirnya—senyum khasnya setiap kali dia menghadapi tantangan yang menarik. Di dalam kamar itu, dua sahabatnya, Karel dan Antony, duduk di sofa sambil menatapnya dengan penuh rasa penasaran. "Gila, abang ipar gue ini memang bukan orang sembarangan, bro," kata Kana santai, matanya tetap fokus pada layar laptop. Cahaya biru dari monitor memantul di wajahnya, membuatnya terlihat lebih serius dari biasanya. Karel, yang sejak tadi memperhatikan Kana dengan ekspresi curiga, akhirnya membuka suara. "Bukannya Kak Alisha sama Kak Na

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN