Nawa menghentikan ciumannya sesaat, napasnya tersengal. Dia menatap Alisha dengan mata yang masih dipenuhi hasrat, tetapi ada kekhawatiran yang terselip di sana. “Kamu masih marah sama aku, Sha?” tanyanya lembut, suara seraknya menggetarkan hati Alisha. Mengingat apa yang dia lakukan kemarin. Membuat wanitanya ketakutan. Alisha mengangguk pelan, meski dalam hatinya ia mulai ragu pada amarahnya sendiri. “Aku akan menebusnya…” bisik Nawa sebelum kembali mengecup leher jenjangnya. Sentuhannya terasa panas, seolah meluluhkan pertahanan terakhir Alisha. Tanda kepemilikan yang Nawa tinggalkan sebelumnya masih ada, tetapi kini pria itu menambahkan lagi—bahkan lebih dari sebelumnya. Ciumannya semakin menuntut, meninggalkan jejak hingga ke belahan dress Alisha, yang membuat tubuh wanita itu g