Kana mengangguk pelan. "Berarti kita harus hati-hati sama dia, Bang. Kalau dia udah mulai main licik kayak gini, nggak menutup kemungkinan dia bakal coba hal lain lagi buat menghancurkan hubungan kalian." Nawa mengepalkan tangannya erat di setir, matanya menatap lurus ke jalan dengan sorot tajam penuh kemarahan. "Aku nggak akan biarkan itu terjadi, Na. Siapa pun yang mencoba mengganggu keluargaku, mereka akan menghadapi konsekuensinya." "Kita ke mana, Bang?" tanya Kana tanpa menatapnya. Nawa hanya menyunggingkan senyum samar, penuh arti. Sebuah senyum yang membuat bulu kuduk meremang. Ada bahaya di balik ketenangan itu. Kana tak lagi bertanya. Dia membiarkan kakak iparnya membawa mereka ke mana pun dia mau. Mobil yang mereka tumpangi masuk ke area basement sebuah apartemen yang tampak

