Bab 89

1082 Kata

Nawa duduk diam di dalam kabin jet pribadinya, menatap kosong ke luar jendela. Langit yang luas dan awan-awan yang berarak seharusnya membawa ketenangan, tapi tidak untuknya. Pikirannya terus terjebak pada satu hal—Alisha. Meninggalkan istrinya di rumah sakit dalam keadaan lemah adalah sesuatu yang menghantui batinnya. Setiap detik yang berlalu, setiap mil yang menjauhkan mereka, terasa seperti pengkhianatan. Namun, dia tahu, ini bukan pelarian. Ini adalah langkah terakhir yang harus dia ambil demi menjaga masa depan mereka berdua. Di sampingnya, Kana juga terdiam. Tidak ada percakapan, hanya keheningan yang sesekali dipecahkan oleh suara mesin pesawat yang melaju menembus langit. Meski tak berkata-kata, Nawa tahu adik iparnya sedang memikirkannya—menimbang apakah ini benar-benar keputus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN