Dengan tubuh yang lemas, Alisha akhirnya tiba di tempat pertemuan dengan kliennya yang datang jauh-jauh dari Makassar. Rasa sakit di kepalanya semakin menjadi, membuatnya semakin sulit untuk bertahan. Kepalanya berdenyut keras, dan tubuhnya mulai menggigil, tetapi ia berusaha keras untuk menyembunyikan semua itu. "Nona, bagaimana kalau aku antar ke rumah sakit saja? Wajahmu pucat sekali," bisik Diana khawatir, melihat kondisi Alisha yang semakin memburuk. Alisha tersenyum tipis, berusaha menenangkan Diana meskipun ia tahu tubuhnya semakin tak bisa diajak kompromi. "Sudah, tak apa, Dit. Sebentar lagi mereka datang," jawab Alisha sambil menggenggam tangan Diana yang berada di sisinya, meskipun tangannya sudah sedingin es. “Tuh kan, tangan Nona sudah dingin sekali,” kata Diana semakin