Meskipun perasaan mereka belum sepenuhnya terucapkan, ada ketenangan yang menyelimuti keduanya. Sebuah janji dalam diam bahwa mereka akan berusaha untuk cinta yang mereka perjuangkan bersama. "Apa aku boleh bertanya?" Alisha mengendurkan pelukannya, namun Nawa masih dengan posesif melingkarkan tangannya pada pinggang ramping istrinya. "Tentu." Sebelum menjawab, Nawa memberi lumatan lembut pada bibir ranum istrinya, sebuah ciuman manis yang membuat dirinya candu. "Kenapa mendadak pulang ke Indonesia? Dan beberapa hari ini, kenapa tidak ada kabar selama di Swiss?" Nawa menatap Alisha dalam-dalam, matanya menyimpan banyak perasaan yang belum terucapkan. Tangan besarnya masih dengan lembut menyusuri pipi istrinya, sementara bibirnya menyentuh pelan bibir ranum Alisha, mencium lembut seakan