"Yang mana yang akan kau kenalkan padaku kak?" Dia bertanya padaku dengan wajah berbinarnya, membuat hatiku terasa sakit. Huh. Aku benar-benar merasa kasihan pada diriku sendiri. Aku tertawa padanya dan juga tertawa pada diriku sendiri. Menertawakan kebodohanku. Bagaimana bisa aku masih mencintainya hingga saat ini? Hampir tiga belas tahun berlalu dan aku masih belum bisa melupakannya? Ini gila. Bahkan gadis di hadapanku ini kini sudah mempunyai suami dan anak. Ya, mereka hidup bahagia. Sedangkan aku? Aku masih terjebak pada masa lalu yang menyedihkan. Aku tidak kekurangan satu hal pun dalam urusan materi. Tapi tidak dengan cinta. Hingga saat ini, Mikaela belum mengetahui jika aku mencintainya dengan segenap jiwa dan ragaku. Aku melihatnya pertama kali ketika ia memberikan air mi