"Pak David pindah kemana, sih?" gumam Inara sambil melihat atasannya itu membereskan beberapa barang untuk dimasukkan ke dalam kardus yang sudah siap. "Ada lah, hotel lain. Kenapa emangnya?" David menanggapi pertanyaan Inara dengan tangan yang tak berhenti bergerak. Inara niatnya mau minta tanda tangan perihal dokumen yang berisi penyewaan aula satu bulan ini. Ia sudah merekapnya dan dijadikan satu map untuk ditandatangani David. Namun, ia berhenti di sana, di kursi yang tersedia. Memerhatikan David yang sibuk sendiri meski tetap menyahuti ucapannya. Hebatnya, wanita itu tidak ada rasa ingin membantu sama sekali. "Padahal kan Pak David di disini udah lama? Kenapa mereka gampang banget melepas bapak?" tanya Inara. "Apa mereka nggak memikirkan jasa bapak dalam memajukan hotel ini?" "Ken