Deg! Eshal tidak bisa berbicara apa-apa. “Eshal? Ah, Tuhan …” Wanita itu berjalan lambat menutup mulutnya yang tidak sanggup berkata apapun. Yah, Dia Ayra Gohan Alecjandro. Ayra tidak sanggup menahan rasa haru di hatinya saat melihat wanita yang ternyata masih sah menjadi menantunya. Wanita itu tengah menggendong cucu pertamanya. Eshal tersenyum haru melihat kedatangan mereka. Seper sekian detik, hatinya merasa sedih saat putranya dikunjungi oleh keluarga besar Arash. Begitu juga dengan Chandly, dia berjalan memapah tubuh sang Kakak Ipar yang sudah berjalan lambat. Dia tahu, Kakak Iparnya sudah tak kuasa berjalan saat tahu kenyataan yang sebenarnya, saat mereka masih berada di Hotel. “Kak, itu cucu kita.” Chandly ikut menahan rasa harunya. Eshal