Untuk pertama kalinya Stevi menyebutkan alasannya secara detail. Alasan dirinya dulu mengakhiri hubungannya dengan Esa. Alasan yang tak pernah sedikit pun Stevi katakan karena ia lebih memilih memendamnya sendiri. “Stevi, aku nggak paham kenapa kamu bisa mengatakan hal semacam itu.” “Masih menyangkal? Haruskah aku sebutkan bukti-buktinya?” tanya Stevi kemudian. “Ah, sebenarnya kita putus sejak beberapa tahun yang lalu, aku nggak paham kenapa kita harus banget membahasnya di sini terlebih jam segini … tapi jika itu bisa membuatmu paham dan berhenti berusaha mencari jalan untuk balikan, apa boleh buat. Mari bahas kisah yang sebenarnya udah kadaluarsa ini. Sangat basi.” Stevi pikir, andai ia dan Esa tak perlu berurusan lagi atau Esa jangan pernah berusaha balikan dengannya, mungkin alasan

