Bab 106. Lamaran Tiba-tiba

1489 Kata

5 bulan kemudian. "Pelan-pelan saja, Dika ...." Anika tersenyum melihat putranya yang semakin tumbuh, Andika semakin lincah dengan gerakan kaki yang menendang dan tangan yang terus meraih botol s**u. Anika gemas melihat Andika yang menghisap sufor dengan begitu nafsu seakan masih tidak cukup menyusu saja padanya. Sampai isi di botolnya habis barulah Andika berhenti dan tertawa ke arah Anika. "Kamu senang sudah kenyang, ya?" tanya Anika disertai senyuman. Rasanya hidup Anika begitu tentram setelah perceraiannya dengan Davin, dia tidak mencari tahu bagaimana keadaan Davin atau Yunita, karena baginya mereka berdua hanyalah masa lalu yang tidak perlu diingat. Anika sudah memaafkan mereka semua, termasuk Ratna yang terlalu pilih kasih padanya, dia hanya mendengar kalau Ratna dipenjara se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN