Anika memandangi pria di hadapannya yang tengah menggendong Yudha, matanya menatap nanar mereka berdua dan perasaan mengganjal terus saja terasa di hati Anika. Matanya mulai berkaca-kaca dan merasa perih mulai menyapa hatinya, Anika meneteskan air mata tepat setelah itu, lalu buru-buru dia menghapusnya. Yudha terlihat lebih nyaman dalam gendongan Bara ketimbang gendongan Davin, padahal Bara tidak punya hubungan apa pun dengan Yudha. Bara meletakan Yudha yang sudah tertidur dalam timangannya ke ranjang yang Anika duduki. Wajah kelelahan dan terlelapnya membuat Anika merasa semakin sedih. "Terima kasih, Bar ... maaf merepotkanmu," ujar Anika melirih. "Hei ...." Bara menggenggam kedua tangan Anika dengan lembut, memberikan elusan hangat seakan mengatakan semuanya akan baik-baik saja.