Reino langsung berlari mendekat ke arah putrinya yang berada di ranjang, matanya berkaca-kaca setelah melihat Anika. Bara yang berada di samping Anika juga sama berkaca-kacangan seperti Reino. "Astaga ... putriku!" Reino mengelus pipi Anika dengan begitu lembut, kemudian membubuhkan ciuman singkat di keningnya. "Ayah, jangan berteriak begitu, ini rumah sakit!" tegur Anika. Biar saja, Reino bahagia karena Anika selamat setelah perjuangannya melahirkan anaknya, apalagi sekarang keadaan Anika sama sekali tidak menunjukkan kesakitan sama sekali, dirinya tidak menunjukkan kelelahan juga. "Apa kamu baik-baik saja?" tanya Reino. Anika mengangguk pelan disertai senyumannya, kemudian dia mengalihkan pemandangan ke arah lain dan Reino mengikuti arah pandang Anika. Terlihat bayi lucu di sana s