"Aku mau mandi dulu ya, Sayang." Yuni berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Damar ingin mengecek ponselnya, mengambil dari nakas, tas Yuni terjatuh. Dengan malas Damar turun dari ranjang untuk merapikan isi tas Yuni yang berantakan. Dia mengernyitkan dahi saat melihat satu barang yang menarik perhatiannya. Damar memungut benda itu. Dia merasa bingung dengan adanya satu kotak pil itu di tas Yuni. Dia genggam keras kotak pil itu, duduk di pinggir ranjang menunggu Yuni selesai mandi. Damar menghirup udara dari hidung, mengembuskan dari mulut, mencoba mengenangkan diri. Dia tidak boleh langsung terpancing emosi saat meminta satu kotak pil yang dia pegang. Yuni keluar dari kamar, menangkap ekspresi aneh dari wajah Damar langsung mendekatinya. "Kamu kenapa, Sayang? Ada apa kok