Segera setelah Mikaela menelpon Daffa karena Rendy telah kembali, Sahabatnya itu juga akhirnya menelponnya sembari tertawa mengajak untuk bertemu di apartemen yang ia beli di Singapura. Si sialan itu tidak tahu betapa khawatirnya Daffa. Mereka berdua terpaku menatap pemandangan di depannya yang penuh dengan kerlap kerlip lampu yang menyala secara acak hampir diseluruh mata memandang, begitupun lampu dari gedung-gedung yang berseberangan dari tempat mereka berdiri, sebagian besar masih menyala terang di kota yang tidak pernah tidur itu. Merasa suasana sangat kaku, Daffa berbalik untuk menggambil sesuatu. Kemudian ia kembali datang dan menepuk pundak Rendy dengan membawa satu botol sampanye yang ia temukan di lemari pendingin milik Rendy. "Kau tak ingin pulang?" tanyanya. "...