"Lain kali, jangan menyentuhku dengan tiba-tiba, Shine," ucap Daffa tanpa memandang Shine. Pria itu buru-buru pergi meninggalkan Shine yang mematung, bukan ke meja makan, tetapi ke dalam kamar mereka, satu-satunya ruangan yang ada dalam apartemennya kecuali kamar mandi. Di dalam Daffa memegangi dadanya yang berdebar kencang setelah menutup dan mengunci pintu. Keringat dingin keluar dari dahinya. "Tenang, tenanglah," ucap Daffa pelan sambil menekan-nekan d**a. Ia tahu Edward sedang bereaksi di dalam tubuhnya, tidak ada kakak yang rela jika adiknya disentuh oleh seorang pria, walaupun itu hanya sebuah ketidak sengajaan. Ed pasti murka terhadapnya, hingga membuat jantungnya kembali merasa sesak seperti dulu ketika ia memiliki jantung yang tidak normal yang membuatnya keluar masuk