Epilog

1679 Kata

Desahan napas memburu terus beradu di sebuah ruangan yang cukup gelap dengan hanya penerangan cahaya lampu meja ala kadarnya. Disana, di atas ranjang king size yang berada di tengah ruangan, terdapat dua insan yang sedang bergumul, b******u menyalurkan hasrat manusiawi yang mereka miliki. "Kak Daffa ..." Erangan Shine semakin menggila ketika Daffa menciumi dadanya secara bergantian, bekerja sama dengan jari jemarinya yang meremas dua gundukan yang selalu membuat pria itu gemas. "Shine, kau sangat lembut," rancau Daffa mulai menurunkan tangannya perlahan menyusuri tubuh mulus Shine. Tak lama, tangannya sampai pada surga dunia yang hanya milik Daffa seorang. Pria itu mengelus lembut, memainkannya dengan sangat lihai. Ntah darimana Daffa mempelajarinya, ia hanya mengikuti insting

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN