Alex segera melepaskan celana panjang dan boxer briefs-nya. Ia asal mengambil pakaian ganti lalu mengenakannya dengan cepat. Setelahnya, Alex kembali menemui Malia yang masih terpaku di sisi jendela.
“Kita makan sekarang?” Alex melontarkan pertanyaan yang tidak butuh jawaban.
Malia menoleh ke arah Alex. Tubuh Alex yang terbalut kaus ketat putih dan celana piama biru membuat Malia menelan ludah. Sekali lagi pandangannya tidak bisa berpaling sedikit pun dari pria itu. Bisa nggak sih laki-laki ini sekali saja tampil jelek? Sangat meresahkan.
Alex menarik kursi yang masih merapat ke meja kopi lalu mempersilakan Malia duduk. “Silakan.”
“Terima kasih.” Malia merespons sambil duduk di kursi tersebut. Ia merasa tersanjung dengan perlakuan Alex.
Alex kemudian duduk di kursi di seberang Malia
