Satu kancing baju telah terbuka.
“Pak, sebentar.” Stella menahan tangan Arga yang hendak melanjutkan kegiatan membuka kancing kemejanya.
Namun, apakah Arga berhenti? Oh, tentu tidak.
“Kenapa? Kamu takut ketahuan ukurannya sama? Yang sekaligus menjadi bukti kalau kamu memang melayani kandidat?”
Arga melanjutkan, “Stella, serius begitu caramu bernegosiasi dengan kandidat? Kamu sengaja mencari jalan termudah.”
“Tuduhan yang sangat keji,” balas Stella sambil berusaha menjauh.
“Kalau begitu ayo tunjukan. Lepas kemejamu dan biarkan saya melihat sendiri ukurannya.”
“Aku akan menunjukkannya tapi dengarkan aku dulu.”
Mendengar ucapan Stella, spontan Arga melepaskan tangannya. Ia mempersilakan Stella untuk bicara.
“Pak Arga yakin hadiah itu buat aku?”
Tanpa menjawab, Arga mengambil kartu u
