Gara-gara Mesa, kini Stella jadi terpengaruh ucapan teman dekatnya itu. Stella yang sudah sepakat dengan Arga bahwa mereka akan melupakan malam panas itu, kini malah jadi sering-sering membayangkan betapa lihainya Arga memperkenalkan rasa nikmat yang belum pernah Stella rasakan sebelumnya. Stella berusaha mengenyahkan segala pemikiran gila dan fantasi liarnya itu. Namun, ternyata tidak se-mudah itu. Apalagi weekend ini dirinya akan menghabiskan waktu bersama Arga. Sekalipun itu tentang pekerjaan, intinya mereka keluar kota berdua. Sialnya, Stella kini bukan semata-mata memandang Arga sekadar bosnya saja, melainkan sebagai pria yang telah merenggut keperawanannya. Pria yang pertama kali berhubungan badan dengannya. Seharusnya Stella tidak perlu mengungkit-ungkit hal itu sekalipun dalam p