Bab 100

1311 Kata

Riana terlihat sedang memegang sebuah mangkok berisi bubur dan menyuapi Rangga yang berbaring di ranjang rumah sakit. Rangga tentu saja melahap dengan penuh semangat makanan yang disiapkan Riana padanya. "Kayanya nggak sia-sia aku ditusuk kaya gini. Kapan lagi bisa makan dengan disuapi kamu," ujar Rangga dengan nada bercanda. Riana langsung menatap tajam pria di hadapannya ini begitu mendengar perkataan absurdnya. "Musibah kok disyukuri sih. Kamu nggak tahu gimana paniknya aku saat lihat kamu terkapar nggak berdaya di tanah," gerutu Riana karena kesal. Rangga mengangkat satu tangannya dan mengelus lembut pipi Riana. "Nggak usah takut. Aku nggak akan mungkin ninggalin kamu dan Adit," ujar Rangga meyakinkan Riana. Riana terdiam beberapa detik menatap Rangga dengan pandangan sendu.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN