78. Alshad baru saja selesai mandi. Begitu mendengar panggilan telpon, ia gegas berlari menuju nakas. Pokoknya, beberapa waktu belakangan ia selalu antusias ketika ponselnya berdering. Sering kali, Alshad berharap bahwa Airin yang menghubunginya. Walaupun kemungkinan itu sangat lah kecil. Ketika dirinya mengecek, ada nama Ashraf yang terpampang jelas di layar ponsel. Menyadari kalau ini panggilan penting, ia pun gegas mengangkat. "Alshad, kamu di mana?" Belum lagi sempat menyapa, Ashraf sudah lebih dulu bertanya. Memastikan sekali lagi di mana posisi Alshad saat ini berada. "Aku masih di apartemen. Kenapa, Ash?" "Bisa susul aku sekarang juga?" "Susul?" ulang Alshad kembali. Keningnya mengernyit tatkala penasaran kemana Ashraf mengajaknya untuk bertemu. Dengar dari nada suaranya,