Bab 17

2381 Kata

Tepat pukul sembilan tiga puluh malam, Dito tiba di depan gang kontrakan Antari. Ia menelpon Antari dan tak lama seorang wanita berjalan dari dalam gang kecil dan sempit dengan menenteng sebuah payung, karena kondisi malam itu tengah hujan deras. Dito membuka kacanya dan berteriak agar Antari masuk ke mobilnya. “Kenapa ngga suruh aku yang datang ke rumah mu saja daripada kamu hujan-hujanan kayak gini.” Ucap Dito kesal melihat baju Antari sedikit basah karena hujan. Tubuhnya pasti kedinginan. “Gpp Mas, lagian Masnya bawa payung? Ngga juga kan, jadi mau ngga mau saya yang harus samperin Mas kesini.” Ucap Antari sedikit menggigil. Dito mulai khawatir tak seharusnya ia datang malam-malam. Ia tak tahu daerah kontrakan Antari akan hujan lebat. “Maaf kalau tahu di sini lagi hujan deras aku t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN