Di depan ruang tunggu klinik Obgyn, Antari melihat wanita-wanita yang tengah menunggu antrian untuk melakukan pemeriksaan kandungan. Hampir semuanya ditemani para suami-suaminya. Mungkin hanya dirinyalah yang tidak ditemani suami tapi ditemani Gita yang tadi pamit pergi mencari kantin karena haus. Sejujurnya Antari malah untuk bertemu dokter kandungan, karena ia takut menghadapi kenyataan yang sebenarnya telah terjadi. Tapi karena paksaan Gita, Antari bisa ada di sini. Antari memperhatikan raut wajah ibu-ibu hami dan pasangannya yang hampir semuanya bahagia. Lalu bagaimana dengan Antari? Apakah ia bahagia dengan kehamilannya? Jawabannya tidak tahu. Ia masih belum bisa percaya dengan kehamilannya, karena tak lama berpisah dari Dito Antari