Tepat adzan subuh berkumandang Dito terbangun dari tidurnya. Ia mengucek matanya dan melihat ke sampingnya Antari masih terlelap tanpa melepas pelukannya. Dito termenung menatap wajah damai Antari yang kini sudah berstatus sebagai istrinya. Ia menghela nafas berat. Kini tanggung jawabnya bertambah dengan kehadiran seorang bidadari lagi di sampingnya yang kini tengah mengandung calon anak pertamanya.
Sebagai seorang pria pastilah ini tak mudah untuk di jalani mengingat tak ada seorang manusia pun yang bisa adil jika memiliki dua istri. Bahkan mungkin sekelas para Nabi pun tak bisa memberikan rasa adil yang sama. Dito memikirkan segala kemungkinan yang akan ia hadapi nanti ke depannya. Bagaimana reaksi istri pertamanya jika tahu dirinya telah menikah kembali dan bahkan akan segera memiliki
